Hari ini aku berbicara dengan seorang pengusaha muda yang kukenal. Dia telah membangun bisnis yang berkembang yang memberikan penghasilan bagi setengah lusin orang, dan sekarang dia berpikir tentang apa yang harus dilakukan dengan bisnisnya. Katanya, tujuan keuntungan adalah berbuat baik untuk orang lain. Dia tampaknya adalah orang yang sangat religius, dan dia melihat ini sebagai cara berbagi hadiah yang dia terima dari Tuhan untuk orang lain.
Pengusaha ini - sebut saja dia Dani- adalah salah satu dari orang-orang yang membuat aku berhenti sejenak dan mempertimbangkan kembali tujuan keuangan, harapan, dan ketakutan aku sendiri. Ketika aku berpikir tentang berinvestasi dan menabung, aku akui aku khawatir tidak memiliki cukup uang suatu hari nanti. Bagaimana jika aku kehilangan pekerjaan, atau mengalami cedera yang membuatku tidak dapat bekerja? Akankah kita memiliki cukup uang untuk menafkahi anak-anak kita dan untuk pensiun?
Pandangan Dani sangat unik: dia lebih suka memiliki komunitas yang kaya daripada rekening tabungan. Setidaknya, itulah yang aku dengar dalam cerita Dani hari ini: dia ingin berbuat baik dengan uangnya, dan sebagian dari kebaikan itu akan mengingatkan kita bahwa kita akan mendapatkan lebih dari apa yang kita berikan.
