19/08/20

aut-phot

Sebelum Kita Bertemu, Aku Menghabiskan Waktu untuk Mencintai Diriku Sendiri

park shin hye Aku pernah bertanya dalam hati segala macam pertanyaan tentangmu. Aku bertanya-tanya bagaimana penampilanmu nantinya, meskipun aku tidak masalah jika kau lima centi lebih tinggi dariku, tentu saja, jangan lebih dari itu. AKu pernah bertanya pada diri sendiri apakah kau akan terlihat lucu atau menjadi pemalu?. Apakah kau memiliki tahi lalat di pipimu ataukah dua lesung yang terlihat jelas saat kau tersenyum? Apakah kau adalah sesorang yang akan membuatku tertawa lepas atau aku akan tertawa bersama karena aku begitu mencintaimu.

Aku pernah memikirkan acara televisi yang akan kita tonton bersama, dan buku-buku yang akan kita baca. Aku memikirkan caramu mengatakan aku mencintaimu, sebelum kita tidur di malam hari, atau bagaimana kau akan menceritakanku kepada orang tuamu dan aku akan mencium tangan mereka.

Aku mungkin memiliki beberapa pemikiran yang dapat dibayangkan tentang seperti apa kau nantinya, dan entah bagaimana aku merasa takut bila tidak sengaja bertemu denganmu saat aku jauh dari rumah, jauh di suatu tempat yang hanya kurencanakan untuk tinggal sebentar. Aku takut jatuh cinta padamu saat aku masih dalam perjalanan untuk mencari tahu siapa gerangan diriku.

1

Ada saat ketika aku takut aku harus memberitahumu bahwa aku masih tidak yakin dengan apa yang kuinginkan dari hidup ini. Bahwa aku takut bila mampu memberikan cinta dan menerimanya, tetapi tidak mampu membuatmu bahagia.

Akhir-akhir ini, apa yang kupikirkan tentangmu jarang terlintas lagi di kepalaku. Dan aku sering bertanya-tanya apakah itu alam bawah sadarku yang menuntun untuk melepaskan gambaran tentangmu , atau apakah itu sinyal halus bahwa kau sedang di suatu tempat dan menungguku.

Tetapi kenyataannya entah bagaimana aku merasa senang belum menemukanmu sekarang.

Aku telah belajar untuk mencintai diri sendiri dengan cara yang menurutku sebenarnya tidak perlu. Aku telah belajar menyebut diriku cukup tampan dengan segala apa adanya yang Tuhan berikan kepadaku. Aku telah belajar untuk menerima segala kekuranganku dan bersyukur atas segala potensi yang diberikan-Nya.

Aku telah berhasil memperlambat tempo bicaraku agar semua orang dapat memahami dan menatap mata mereka saat berbicara. Aku telah belajar bagaimana tersenyum dan menyapa orang asing dengan dengan cara yang bersahabat. Aku bersyukur telah memiliki beberapa teman yang baik di tengah kesendirianku.

Dan aku belum selesai.

Sebenarnya, aku harus memberi tahumu — bahwa aku baru saja memulai.

Dalam caraku pernah memimpikanmu, aku memimpikan masa depan yang akan kuciptakan untuk diriku sendiri. Jadi ketika kita akhirnya bertemu, mengertilah, aku tidak akan bertanya apa yang membuatmu begitu lama untuk kutemukan.

Pesan Email×

Be Happy