Ibu dan Rentang Waktu - 5
Ujian Baru Dimulai
Di sini aku terjebak di belakang dua nasib yang berhenti sebentar dan kembali lagi. Dua saudaraku meninggalkan kami untuk melanjutkan hidup masing-masing. Semenjak itu, segala sesuatu berubah. Apa yang biasanya hanya lima belas menit penantianku menuju maghrib berubah menjadi penantian satu jam penuh dengan frustrasi.
Sebuah pesta penuh kasihan telah dimulai bersamaan dengan lembar tugas siswa yang harus kukoreksi, tagihan listrik, baju-baju kotor, kebutuhan untuk makan, air mineral untuk ibu, lotion anti nyamuk, minyak kayu putih dan berbagai kekacauan yang harus diselesaikan di luar rumah sakit, saat itu aku menjadi seorang anak yang datang dari tempat parkir dan berlari secepat yang aku bisa untuk meraih tangan Ibu yang menunggu di kamarnya.
Di sini aku terjebak di belakang dua nasib yang berhenti sebentar dan kembali lagi. Dua saudaraku meninggalkan kami untuk melanjutkan hidup masing-masing. Semenjak itu, segala sesuatu berubah. Apa yang biasanya hanya lima belas menit penantianku menuju maghrib berubah menjadi penantian satu jam penuh dengan frustrasi.
Sebuah pesta penuh kasihan telah dimulai bersamaan dengan lembar tugas siswa yang harus kukoreksi, tagihan listrik, baju-baju kotor, kebutuhan untuk makan, air mineral untuk ibu, lotion anti nyamuk, minyak kayu putih dan berbagai kekacauan yang harus diselesaikan di luar rumah sakit, saat itu aku menjadi seorang anak yang datang dari tempat parkir dan berlari secepat yang aku bisa untuk meraih tangan Ibu yang menunggu di kamarnya.